Ini Semuenye Tentang Melayu

Ciri khas suatu bangsa atau suku tertentu bisa dilihat dari : bahasa, pakaian, makanan, adat istiadat dan keseniannya.

Lalu apa yang menjadi ciri khas melayu ??? :

1.Bahasanya :
Dikenal dg bahasa melayu. Ada banyak kemiripan dengan bahasa Indonesia. (orang melayu boleh sedikit bangga karena sejarah bahasa Indonesia asalnya dari bahasa melayu). Dengan logat dan nada tertentu, (bayangkan saja spt logat ipin dan upin kalau ngobrol, gak jauh beda). Dominan kata-katanya diakhiri dg huruf “e lemah” atau “o” (tergantung daerahnya jg), misal : dimane/dimano (dimana), kemane/kemano (kemana). Siape/siapo (siapa). Huruf “r” cenderung disamarkan bunyinya (cocok banget kalau orang yg rada kurang bisa bilang huruf “r” 🙂 ) pasar jadi paso, berapa jadi be”r”apo dengan “r” yang disamarkan. Sering digunakan kata “lah” untuk “penambah” kalimat …

Ada banyak kiasan, istilah, pepatah yg digunakan dlm pembicaraan keseharian.”Dikau ni macam ayam betine nak betelu saje..” kiasan ini biasa dipakau kalau mau bilang ke seseorang yang suka ribut, gak bisa diam dan bikin berisik..”Tak ape lah, bio tau die kalau langit tu tinggi” biasanya ini dibilangin untuk orang yang suka sombong dan kena batunya. Dan yang kusuka adalah ada banyak pantun yang digunakan. Bisa merangkai kata2 dengan cepat, mencari rima yang sama disetiap akhir katanya dan jadilah suatu rangkaian kalimat yg ada makna . Kreatif !! 🙂
Contohnya (yang masih kuingat)pantun kalau orang merasa berhutang budi dan pengen berterimakasih :

Ikan emas bawa berlayar
Mati seekor di dalam peti
Hutang lah emas bisa dibayar
Hutanglah budi dibawa mati

Pantun pengen ngebujukin orang yang lagi marah :

Ambil santan sambil diperah
Santan dimasak dengan belibis
Tak perlu lah dikau marah-marah
Tapi kalau marahpun makin manis

Kalau pantun ngegombalin (biasanya kudengar pas di acara pernikahan)

Ke kota raja membeli betung
Kota raja jauh dipandang
Sungguh aku sangat beruntung
Bisa mendapatkan cik puan sayang

*sptnya istrinya yang denger jadi senyam senyum sendiri … Heheheh 😀

Tidak ada standar baku untuk kalimat2 pantunnya. Cukup sama irama di kata belakangnya antara kalimat 1-3 dan kalimat 2-4, maka jadilah sebuah pantun 🙂

2. Pakaiannya
Pakaiannya berupa baju kurung versi perempuan dan laki-laki. Biasanya ada corak sulam tertentu diujung kainnya. Ada yang disebut siku keluang, pucuk rebung, bunga kemboja dll. Corak2 ini juga ada di kain songket. Unik lah pokoknya 🙂

3. Makanannya
Ini bagian yg kusuka juga 🙂 ada banyak makanan enak dan khas. Mulai dari kue2an sampai makanan berat. Ada bolu kemboja, ada lempok, ada gulai kepala ikan, ada tempoyak durian, ada itak .. Seperti ciri khas makanan sumatra lainnya : bersantan dan pedas tentunya 🙂

4. Kesenian dan Adat istiadatnya
Tariannya sebagian besar berirama cepat – joget melayu (tapi bukan seperti orang dangdutan). Untuk acara2 formal, pada pembukaan dan penutupan sering menggunakan pantun2 – bahkan di acara2 tertentu ada “berbalas pantunnya” (saya suka menyimak kalau orang2 lagi berbalas pantun – ya itu tadi, kagum karena kreativitas mereka merangkai kata2)

 

Hasil karya sastra yang terkenal berasal dari melayu : Gurindam dua belas karya Raja Ali Haji. (Pertama kali belajar tentang gurindam itu aku rada bingung, tapi kalau sekarang malah suka ngebacanya). Quote dari gurindam yang paling disuka “barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya”. Juga ada cerita rakyat melayu yang dikenal seperti Hang Tuah, Hang Jebat, Batu belah batu bertangkup dll

Nb : foto2nya menyusul diupload ..

Kalau di Indonesia, dominan suku melayu tersebar di beberapa daerah seperti di Kalimantan dan Riau, Sumut (melayu deli). (sepertinya ada beberapa “versi” melayu juga). Kalau di luar indonesia, suku melayu ada dominan di Malaysia.

Mengutip salah satu syair lagu HangTuah :

Tuah sakti, hamba negeri-Esa hilang, dua berbilang
Patah tumbuh, hilang dan berganti
Takkan melayu hilang di bumi …

Penutup – pengen coba nulis pantun (untuk ngetes seberapa “melayu” nya aku 🙂 )

Cari kelelawar di malam hari
Kelelawar terbang kedekat perigi
Selamat membaca cerita ini
Cerita yang ditulis oleh anak melayu sendiri 🙂

hayhayhay …. (Not bad, masih bisa ternyata walau rada lama mikirnya…)

 

*yang nulis sedang kangen dengan kampung halamannya 🙂

Leave a comment